Beranda | Artikel
Sepuluh Hari Terbaik Berniaga dengan Allah Syaikh Saad al-Khatslan #NasehatUlama
Rabu, 5 Juli 2023

Para pedagang perkara duniawi punya musim-musim untuk menggandakan usaha mereka,
demi mendapat keuntungan yang lebih banyak.

Bisa jadi keuntungan yang mereka dapatkan dalam satu musim itu lebih banyak daripada keuntungan mereka di sepanjang tahun.

Demikian pula pedagang perkara akhirat, yang berniaga dengan Allah ‘Azza wa Jalla dengan amal-amal saleh, juga punya musim-musimnya,
di waktu itu dilipatgandakan pahala dan amal kebaikan.

Di antara musim itu adalah musim yang sedang kita hadapi, sepuluh hari pertama bulan Zulhijah,
yang di antara keagungannya adalah Allah ‘Azza wa Jalla menggunakannya sebagai sumpah.

Allah berfirman, “Demi waktu fajar, dan malam-malam yang sepuluh.”
Yang dimaksud “dan malam-malam yang sepuluh” menurut mayoritas ahli tafsir, seperti pendapat Ibnu Jarir ath-Thabari, Ibnu Katsir,
serta mayoritas ahli tafsir, bahwa “malam-malam yang sepuluh” yakni 10 hari pertama bulan Zulhijah.

Allah ‘Azza wa Jalla tidak akan bersumpah dengan makhluk-Nya, kecuali makhluk yang agung.

Karena Allah Ta’ala Maha Agung, tidak bersumpah, kecuali dengan yang agung.
Sehingga sumpah Allah ‘Azza wa Jalla dengan 10 hari ini menunjukkan keagungan perkaranya,
ketinggian kedudukannya, dan keagungan derajatnya.

Ini dikuatkan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak ada hari yang amal saleh di dalamnya lebih dicintai Allah dibandingkan sepuluh hari ini…”

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, meskipun Jihad di jalan Allah?” Beliau menjawab, “Meskipun berjihad di jalan Allah,
kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya dan tidak kembali sedikit pun dengan itu.”

Hadis ini diriwayatkan al-Bukhari dalam kitab ash-Shahihnya, kitab paling sahih setelah kitabullah Azza wa Jalla.
Ini menunjukkan bahwa amal saleh pada 10 hari penuh berkah ini tidak tertandingi oleh apa pun,
kecuali oleh apa yang Nabi ‘alaihis shalatu wassalam sebutkan itu.

Maka hendaklah kamu, wahai saudara muslimku, dan saudari muslimahku…
untuk berusaha keras pada musim ibadah ini, bersungguh-sungguh pada 10 hari yang diberkahi ini,
dengan segala hal yang termasuk amal saleh.

Bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa 10 hari pertama bulan Zulhijah lebih baik daripada 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Tapi sebagian ulama seperti Ibnu Taimiyah dan Ibnu al-Qayyim merincikan hal ini dengan berpendapat
bahwa siang hari pada 10 hari pertama Zulhijah lebih baik daripada siang hari 10 hari terakhir Ramadan.

Namun malam hari 10 terakhir Ramadan lebih baik, karena di dalamnya ada lailatul qadar. Pendapat ini lebih dekat pada kebenaran, wallahu a’lam.

Namun, 10 hari pertama Zulhijah ini adalah musim ibadah yang agung.
Musim yang di dalamnya terdapat perniagaan dengan Allah ‘Azza wa Jalla, bagi orang yang diberi taufik oleh-Nya.

=====

تُجَّارُ الدُّنْيَا لَهُمْ مَوَاسِمُ يُضَاعِفُوْنَ فِيهَا مِنْ جُهُودِهِمْ

بُغْيَةَ كَسْبِ مَزِيْدٍ مِنَ الْأَرْبَاحِ

وَرُبَّمَا مَا يَرْبَحُوْنَهُ فِي الْمَوْسِمِ أَكْثَرَ مِمَّا يَرْبَحُوْنَهُ فِي بَقِيَّةِ أَيَّامِ السَّنَةِ

هَكَذَا أَيْضًا تُجَّارُ الْآخِرَةِ التُّجَّارُ مَعَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ بِالْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ لَهُمْ مَوَاسِمُ

تُضَاعَفُ فِيهَا الْأُجُورُ وَالْحَسَنَاتُ

وَمِنْ هَذِهِ الْمَوَاسِمِ هَذَا الْمَوْسِمُ الَّذِي بَيْنَ أَيْدِيْنَا عَشْرُ ذِي الْحِجَّةِ

الَّتِي مِنْ عَظَمَتِهَا أَنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ أَقْسَمَ بِهَا

فَقَالَ وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ

الْمُرَادُ بِاللَّيَالِي الْعَشْرِ فِي قَوْلِ جَمَاهِيرِ الْمُفَسِّرِيْنَ كَمَا اخْتَارَ ذَلِكَ ابْنُ جَرِيرٍ الطَّبَرِيُّ وَابْنُ كَثِيرٍ

وَجُمْهُورُ الْمُفَسِّرِينَ أَنَّ الْمُرَادَ بِاللَّيَالِي الْعَشْرِ عَشْرُ ذِي الْحِجَّةِ

وَاللهُ عَزَّ وَجَلَّ لَا يُقْسِمُ بِشَيْءٍ مِنْ مَخْلُوقَاتِهِ إِلَّا عَظِيمٌ

لِأَنَّ اللهَ تَعَالَى الْعَظِيمُ لَا يُقَسِّمُ إِلَّا بِمَا هُوَ عَظِيمٌ

فَقَسَمُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ بِهَذِهِ الْعَشْر يَدُلُّ عَلَى عَظِيمِ شَأْنِهَا

وَعَلَى عُلُوِّ مَكَانَتِهَا وَعَلَى عَظِيمِ مَنْزِلَتِهَا

وَيُؤَيِّدُ هَذَا قَوْلُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ

قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ؟ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ

إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

هَذَا الْحَدِيثُ أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ فِي صَحِيْحِهِ أَصَحِّ كِتَابٍ بَعْدَ كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ

وَهَذَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ الْعَمَلَ الصَّالِحَ فِي هَذِهِ الْعَشْرِ الْمُبَارَكَةِ لَا يَعْدِلُهُ شَيْءٌ

إِلَّا فِي هَذِهِ الْحَالَةِ الَّتِي ذَكَرَهَا النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ

فَيَنْبَغِي لَكَ أَخِي الْمُسْلِمُ وَأُخْتِي الْمُسْلِمَةِ

أَنْ تَجْتَهِدَ فِي هَذَا الْمَوْسِمِ أَنْ تَجْتَهِدَ فِي هَذِهِ الْعَشْرِ الْمُبَارَكَةِ

بِكُلِّ مَا هُوَ عَمَلٌ صَالِحٌ

حَتَّى إِنَّ بَعْضَ أَهْلِ الْعِلْمِ قَالَ إِنَّ عَشْرَ ذِي الْحِجَّةِ أَنَّهَا أَفْضَلُ حَتَّى مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

وَفَصَّلَ فِي ذَلِكَ بَعْضُ الْمُحَقِّقِينَ كَابْنِ تَيْمِيَّةَ وَابْنِ الْقَيِّمِ وَقَالُوا

إِنَّ نَهَارَ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ أَفْضَلُ مِنْ نَهَارِ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ

لَكِن لَيَالِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ أَفْضَلُ بِاعْتِبَارِ أَنَّ فِيهَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ هُوَ الْأَقْرَبُ وَاللهُ أَعْلَمُ

لَكِنَّ هَذِهِ الْعَشْرَ الْمُبَارَكَةَ مَوْسِمٌ عَظِيمٌ

مَوْسِمٌ فِيهِ التِّجَارَةُ مَعَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ لِمَنْ وَفَّقَهُ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى


Artikel asli: https://nasehat.net/sepuluh-hari-terbaik-berniaga-dengan-allah-syaikh-saad-al-khatslan-nasehatulama/